Silaturrahim Mustasyar MWCNU Patrang: Dorongan Kuat untuk Miliki Kantor Sebagai Pusat Gerakan Umat

Dalam rangka mempererat tali ukhuwah dan memperkuat sinergi antar jajaran pengurus, MWCNU Patrang menggelar Silaturrahim Mustasyar pada Sabtu, 25 Oktober 2025 pukul 14.00 WIB, bertempat di Pondok Pesantren Al-Qodiri 1 Jember, tepatnya di kediaman KH. Umar Saifuddin, S.Pd.I, SE, MM.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah MWCNU Patrang. Acara dibuka dengan tawassul dan pembacaan surat Al-Fatihah yang dipimpin oleh Rois Syuriyah MWCNU Patrang, Drs. KH. Muhammad Hisyam Balya.

Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah MWCNU Patrang, Kiai Mustamik Syamhudi, melaporkan perkembangan organisasi MWCNU Patrang yang dinilai berjalan baik. Ia menyampaikan bahwa roda organisasi telah berputar dengan melibatkan secara aktif lembaga-lembaga dan ranting NU, bahkan berkolaborasi dengan badan otonom (banom). “Alhamdulillah, sinergi ini membawa dampak positif, hingga beberapa MWCNU di Jember menyatakan keinginannya untuk melakukan study banding ke MWCNU Patrang,” ujar beliau.

Sementara itu, KH. Hasan Basri dalam arahannya menekankan pentingnya MWCNU Patrang memiliki kantor permanen sebagai pusat kegiatan dan koordinasi organisasi. Pandangan tersebut diperkuat oleh KH. Rofi’i Baidowi, Ketua PC LDNU Jember, yang menegaskan bahwa keberadaan kantor bagi MWCNU Patrang merupakan hal yang wajib sebagai pusat gerakan organisasi dan wadah penyerapan aspirasi umat.

Lebih lanjut, KH. Rofi’i juga mengusulkan agar ke depan dibentuk Forum Komunikasi Ulama dan Umara se-Kecamatan Patrang guna mewujudkan cita-cita bersama menjadikan Kecamatan Patrang sebagai wilayah yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Ajib, selaku Camat Patrang yang juga turut hadir pada acara tersebut menyambut baik apa yang menjadi harapan para muharrik NU di Patrang. 

Silaturrahim ini berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan, menandai komitmen kuat seluruh jajaran MWCNU Patrang untuk terus memperkuat peran Nahdlatul Ulama di tengah masyarakat.