Struktur Organisasi — MWCNU Patrang
Editable • Simpan otomatis • Export/Import JSON • Drag & drop untuk susun ulang
Editable • Simpan otomatis • Export/Import JSON • Drag & drop untuk susun ulang
Patrang – Suasana penuh kehangatan terasa dalam acara Pisah Sambut Camat Patrang yang digelar di aula kecamatan. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur, mulai dari pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, hingga lembaga pendidikan.
MWC NU Patrang juga turut hadir dalam kesempatan tersebut sebagai bentuk dukungan sekaligus mempererat sinergi dengan pemerintah. Kehadiran para tokoh dan undangan semakin menambah semarak acara yang berlangsung dengan nuansa kekeluargaan.
Selain sebagai ajang perpisahan dan penyambutan, kegiatan ini juga menjadi momentum kebersamaan dalam memperkuat komitmen membangun masyarakat Patrang yang maju dan harmonis.
Kegiatan kaderisasi ini merupakan agenda penting dalam rangka memperkuat kapasitas kader NU di bidang falak, khususnya terkait ilmu hisab dan rukyat. Bidang ini memiliki peran strategis dalam menentukan awal bulan hijriah, terutama yang berkaitan dengan ibadah umat Islam seperti Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Perwakilan Lembaga Falakiyah MWCNU Patrang tampak hadir dengan semangat, membawa bendera organisasi sebagai wujud komitmen untuk terus berkhidmah melalui penguatan keilmuan falakiyah. Dengan penuh kebersamaan, mereka bertekad untuk mendalami ilmu hisab dan rukyat secara lebih mendalam dan sistematis.
Ketua Lembaga Falakiyah MWCNU Patrang menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam kegiatan ini adalah bentuk kesungguhan untuk mencetak kader yang mumpuni di bidang falak. “Ilmu falak bukan sekadar tradisi, tetapi menjadi kebutuhan umat yang harus dijaga akurasinya. Melalui kaderisasi ini, kami berharap lahir generasi ahli hisab dan rukyat yang siap mengabdi di tengah masyarakat,” ujarnya.
Selain materi seputar teori hisab, para peserta juga mendapatkan praktik langsung mengenai metode rukyat hilal. Dengan demikian, para kader tidak hanya menguasai teori, tetapi juga siap terjun di lapangan untuk mengamati fenomena astronomi yang berkaitan dengan kalender hijriah.
Kegiatan kaderisasi yang difasilitasi PWNU Jawa Timur ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antar-Lembaga Falakiyah di berbagai daerah, sehingga hasil hisab dan rukyat dapat lebih akurat, terpercaya, dan menjadi rujukan bagi umat Islam di Jawa Timur khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
Dengan semangat kaderisasi ini, Lembaga Falakiyah NU terus berkomitmen untuk menjaga tradisi ilmiah sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi kemaslahatan umat.
Jember, 3 September 2025 – Suasana khidmat dan penuh kehangatan terasa dalam acara Pengajian Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Masjid Al Ihsan, Baratan, Patrang. Acara ini terselenggara atas kerja sama Ranting NU Baratan dan MWCNU Patrang, serta dihadiri ratusan jamaah dari berbagai lapisan masyarakat, tokoh agama, serta para santri.
Hadir sebagai penceramah utama, KH. Abdullah Syamsul Arifin, Ketua Lembaga Dakwah PBNU, yang memberikan tausiyah penuh makna tentang keteladanan Nabi Muhammad SAW.
Dalam ceramahnya, KH. Syamsul Arifin menekankan pentingnya meneladani akhlak Nabi sebagai rahmatan lil ‘alamin. Beliau menyampaikan pesan mendalam agar umat Islam senantiasa menebar kasih sayang, bukan kebencian.
“Jangan pernah setiap cacian orang lain dianggap kebencian. Bisa jadi, di balik cacian itu ada pelajaran berharga untuk memperbaiki diri. Rasulullah pun dicaci, tetapi beliau membalas dengan akhlak mulia,” ujar KH. Syamsul Arifin.
Peringatan Maulid Nabi kali ini juga diisi dengan pembacaan sholawat, doa bersama, serta refleksi sejarah perjuangan Rasulullah SAW dalam menyebarkan Islam dengan cinta dan kelembutan.
KH. Syamsul Arifin menambahkan, Maulid Nabi bukan sekadar seremonial, tetapi momentum mempertebal cinta kepada Rasulullah dengan cara meneladani akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau kita benar-benar cinta Rasulullah, maka buktikan dengan akhlak yang baik kepada sesama, tanpa memandang perbedaan,” tegasnya.
Acara yang digagas oleh Ranting NU Baratan bersama MWCNU Patrang ini ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa, umat, serta harapan agar semangat keteladanan Nabi Muhammad SAW terus terpatri dalam kehidupan masyarakat.
Kegiatan penuh kekhusyukan ini tidak hanya menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, namun juga menguatkan tali ukhuwah antar jamaah. Sholat tasbih dikenal memiliki keutamaan besar dalam membersihkan dosa, melapangkan hati, serta menjadi wasilah meraih ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.
Di sela-sela kegiatan tersebut, dilaksanakan pula serah terima mushaf Al-Qur’an dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Patrang kepada pengurus Masjid Darul Muttaqin. Penyerahan dilakukan secara simbolis sebagai wujud kepedulian NU dalam mendukung syiar Islam di masyarakat.
Semoga dengan adanya Al-Qur’an ini, jamaah semakin semangat membaca dan mengamalkan isi kandungannya. Dan melalui sholat tasbih, kita bisa terus menjaga hati agar selalu dekat dengan Allah,” ungkap salah satu pengurus MWCNU Patrang.
Kegiatan kemudian ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan, keselamatan, dan kekuatan iman bagi seluruh umat Islam. Dengan semangat yang tak pernah lelah, Ranting NU Jember Lor bertekad untuk terus istiqomah menebarkan cahaya ibadah dan syiar Islam di tengah masyarakat.