Jember, 2025 — Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Patrang kembali menghadirkan inovasi dalam dakwah dengan menggelar kegiatan bertajuk "Cahaya Hati", sebuah program ngaji kekinian yang menyasar kalangan generasi milenial. Uniknya, kegiatan ini menggandeng Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (PARNU) Glisat Baratan sebagai pelaksana aktif di lapangan.
Kegiatan Cahaya Hati ini tidak seperti majelis taklim pada umumnya. Alih-alih digelar di masjid atau aula konvensional, ngaji ini diselenggarakan di tempat yang lebih milenial friendly — seperti kafe bernuansa islami, taman terbuka, atau ruang kreatif komunitas yang sudah lebih dulu populer di kalangan anak muda. Tujuannya adalah menciptakan suasana ngaji yang santai, inklusif, namun tetap penuh makna.
Menurut panitia pelaksana dari Parnu Glisat Baratan, pendekatan ini dilakukan agar syiar Islam dan ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah dapat lebih mudah diterima oleh generasi muda yang cenderung menyukai ruang belajar nonformal namun tetap interaktif.
"Anak-anak muda sekarang butuh pendekatan berbeda. Mereka lebih tertarik datang ke majelis yang tidak terlalu formal, tapi tetap mendapatkan ilmu yang membekas di hati. Maka dari itu kami hadirkan Cahaya Hati sebagai jawabannya," ujar salah satu penggerak kegiatan ini.
Dalam setiap pertemuannya, Cahaya Hati mengusung tema yang relevan dengan kehidupan remaja dan pemuda, seperti adab pergaulan, makna istiqamah, hingga tantangan menjaga akidah di era digital. Para pemateri yang diundang juga berasal dari kalangan ustadz muda, alumni pesantren, atau tokoh NU yang punya kedekatan dengan dunia anak muda.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat dan diharapkan menjadi model dakwah NU yang adaptif terhadap perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional.
Cahaya Hati bukan hanya tentang belajar agama, tetapi juga membangun ruang aman dan nyaman bagi generasi muda untuk tumbuh dalam cahaya Islam yang rahmatan lil alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar